Antara Aksara Jawa Hanacaraka dan Kaganga
Untuk memudahkan pengenalan terhadap aksara jawa, saya membagi aksara jawa dalam dua kelompok:
1. Aksara jawa kaganga, dan
2. Aksara jawa hanacaraka
Aksara jawa Kaganga
Aksara jawa Kaganga, sesuai namanya disusun berdasar urutan kaganga (menurut urutan Panini, Bagawan Sastra Sansekerta), dengan aksara dasar sebanyak 33.
Aksara jawa kaganga diurutkan sesuai artikulasinya atau cara keluarnya bunyi aksara tersebut, yaitu:
1. ꦏ ꦑ ꦒ ꦓ ꦔ
2. ꦕ ꦖ꧀ꦖ ꦗ ꦙ ꦚ
3. ꦛ ꦜ ꦝ ꦞ ꦟ
4. ꦠ ꦡ ꦢ ꦣ ꦤ
5. ꦥ ꦦ ꦧ ꦨ ꦩ
6. ꦪ ꦫ ꦭ ꦮ
7. ꦯ ꦰ ꦱ ꦲ
1. Tenggorokan
2. Lidah
3. Langit-langit atas
4. Gigi
5. Bibir
6. Getar
7. Desis/desah
Aksara jawa kaganga ini biasa digunakan untuk menulis/menyalin dalam bahasa sansekerta ataupun bahasa jawa kuno, yang naskah aslinya menggunakan aksara kawi. Atau juga digunakan untuk menulis kosa kata sansekerta ataupun jawa kuno yang menghendaki masih mempertahankan sesuai aslinya. Lihat juga Serat Mardikawi
Nanti jika kita perhatikan dan bandingkan, yang berwarna merah dan hijau tidak terdapat dalam aksara jawa hanacaraka, Yang berwarna merah nanti akan berubah fungsi menjadi aksara murda di aksara jawa hanacaraka, dengan pengucapan tanpa memperhatikan artikulasi (pelafalannya sama dengan aksara dasarnya). Sedangkan yang hijau sama sekali hilang pada aksara jawa hanacaraka. Adapun yang ungu, hanya digunakan satu, dan itupun sudah terbalik dari pelafalan aslinya (ꦣ yang digunakan di aksara hanacaraka adalah ꦣ yang pelafalannya gigi di kaganga). Hehe, semoga tidak bikin bingung… coba buka lagi Verifikasi Aksara Mahaprana
Aksara jawa hanacaraka
Aksara jawa hanacaraka atau ada yang menyebut carakan, sesuai namanya, disusun berdasar urutan hanacaraka membentuk suatu ringkasan cerita mitos/dongeng Ajisaka.
Aksara jawa hanacaraka mempunyai aksara dasar berjumlah 20, yaitu:
ꦲ ꦤ ꦕ ꦫ ꦏ
ꦢ ꦠ ꦱ ꦮ ꦭ
ꦥ ꦣ ꦗ ꦪ ꦚ
ꦩ ꦒ ꦧ ꦛ ꦔ
Mengapa cuma 20 ?!. Karena kosa kata jawa baru dianggap cukup hanya dengan yang 20 itu. Kosa kata jawa baru tak mengenal pelafalan napas berat (mahaprana), sehingga memang merasa tak membutuhkan aksara-aksara yang pelafalannya dengan napas berat/anteb. Tapi bagaimanapun ketika ingin menulis kosa kata dalam bahasa aslinya (sansekerta ataupun jawa kuno), aksara-aksara mahaprana dalam aksara jawa kaganga tetap diperlukan.
Bersambung….
Salam aksara jawa
Iqra Hanacaraka
Ijin copas pak
ꦩꦔ꧀ꦒ